Abah Entur (93) hidup sendirian di gubuk reyot tanpa sanak keluarga. Sejak kecelakaan di masa lalu, kakinya lumpuh, membuatnya hanya bisa mengesot untuk berpindah tempat. Di usia senja, ia bertahan hidup dengan kesunyian dan perjuangan tanpa henti.
Dulu, Abah memiliki istri tercinta yang selalu mendampinginya. Namun sejak kepergian istrinya, ia menjalani hidup sendirian tanpa ada yang membantu. Kini, ia mencoba bertahan dengan menanam singkong di kebun kecil milik orang lain.
Namun, hasil kebun tak selalu bisa diandalkan untuk makan sehari-hari. Pernah suatu hari, Abah mengesot menuju kebun di bawah terik matahari, berharap singkongnya bisa dipanen. Sayangnya setiba disana, ternyata singkong itu masih belum siap untuk dipetik.
Pilihan Abah hari itu hanyalah minum air sebanyak mungkin agar perutnya terasa penuh. Tubuhnya yang lemah sering kali tak kuat menahan lapar, tapi ia tetap bertahan.
Keseharian penuh perjuangan sudah menjadi bagian hidup Abah. Tubuhnya yang lemah sering tak kuat menahan lapar, bahkan harus terluka saat mengesot mencari air atau makanan. Namun, ia tetap bertahan meski sakit dan lelah, menyerah bukanlah pilihan baginya.
Orang baik, yuk kita bantu penuhi kebutuhan pangan Abah. Saat kita memilih makanan enak setiap hari, Abah hanya bisa berharap ada singkong untuk dimakan. Sedikit bantuan dari kita bisa menjadi harapan besar bagi Abah agar hidupnya lebih layak. #KerabatPeduli bisa bantu Abah dengan cara:
Salam Hangat,
Ruang Kita Peduli
Instagram, Facebook, Tiktok: @ruangkitapeduli
website: ruangkitapeduli.org
Belum ada Fundraiser