Sungguh malang cobaan yang telah lama dihadapi Pak Sambas. Dari yang mulanya muncul benjolan kecil di pipinya, tumor kelenjar parotis dextra yang diderita Pak Sambas kini bahkan lebih besar ukurannya dari kepalanya sendiri. Pak Sambas tak punya banyak pilihan sebab seringkali ia tak mendapatkan urutan berobat di rumah sakit. Namun ketika kesempatan untuk berobat datang, justru biaya yang menjadi penghalang.
Setiap harinya Pak Sambas berjualan nanas madu di pinggir jalan, ia mendapatkan untung sebanyak Rp. 2.000/nanas yang terjual setelah disetor ke pemilik usahanya. Pak Sambas sudah biasa berjualan sambil panas-panasan dan menghirup kotornya udara dari banyaknya kendaraan yang melewatinya. Sayangnya, jualan nanas ini kerap sepi pembeli karena orang-orang enggan mendekat ketika melihat besarnya tumor yang ada di kepalanya tersebut.
“Saya harus tetap berjuang cari nafkah, karena saya punya istri dan anak-anak yang masih sekolah butuh biaya, tapi makin hari makin sulit. orang-orang pada takut beli nanas saya di pinggir jalan,” jelas Pak Sambas.
Beragam perkataan tidak mengenakkan dan tuduhan penyakitnya menular tak menyurutkan semangat Pak Sambas mencari nafkah untuk keluarganya. Ia selalu mengusahakan untuk terlebih dahulu memenuhi kebutuhan keluarga dan membiayai keperluan sekolah anak-anaknya. Rasa nyeri yang dirasakannya sering Pak Sambas tahan dengan bersabar mengumpulkan uang sedikit demi sedikit untuk membeli salep dan pereda nyeri di klinik.
Tak bisa dipungkiri, rasa khawatir Pak Sambas semakin membesar setiap harinya. Ia dibayang-bayangi rasa takut bahwa penyakit ini dapat merenggut nyawanya kapan saja. Pak Sambas selalu berusaha berpikir positif dan berdo’a bahwa suatu hari akan dimudahkan jalannya untuk mengobati penyakitnya tersebut. Ia ingin melihat dan mendampingi anak-anaknya berkembang dan tumbuh dewasa sebab mereka pula yang telah menguatkan Pak Sambas selama ini.
Orang baik, mari hapuskan bayang-bayang yang telah lama menghantui Pak Sambas ini. Bantu biaya operasi Pak Sambas dan dampingi kesembuhannya dengan cara:
Salam Hangat,
Ruang Kita Peduli
Instagram, Facebook, Tiktok: @ruangkitapeduli
website: ruangkitapeduli.org
Belum ada Fundraiser