Di usia yang masih sangat belia, Raya (5 th) dihadapkan pada realita yang memilukan nan traumatis yang mana ia harus menyaksikan ibu kandungnya meninggal di depan matanya sekaligus kehilangan salah satu kaki dalam kecelakaan lalu lintas.
Bermula ketika keluarga kecil ini sedang di perjalanan pulang dari puskesmas setelah mengantarkan Pak Agus (33 th) berobat dengan menggunakan sepedah motor yang dikendarai oleh ibunya. Di tengah jalan, perjalanan mereka terhenti karena terhalang bus yang mogok dan sedang didorong oleh beberapa orang.
Namun naas, tak lama bus tersebut lepas kendali ke arah belakang dan melindas motor yang ditumpang keluarga raya. Secepat kilat, Pak Agus dapat melompat sembari menyelamatkan anak keduanya, Raisa (2 th), sedangkan sang ibu dan Raya terlempar ke kolong bus.
Saat sang ibu hendak menolong Raya yang sebelah kakinya sudah patah terlindas bus, justru tubuh ibunya terlempar dan kepalanya membentur tiang hingga menyebabkannya meninggal dunia di tempat kejadian, meninggalkan Raya yang menjerit kesakitan. Kejadian inipun sempat viral dan menjadi perhatian bagi beberapa media lokal.
Akibat kecelakaan ini, sebelah kaki Raya diamputasi dan membuatnya harus beradaptasi untuk beraktivitas dengan hanya satu kaki. Masa kecil anak-anak yang pada umumnya bisa aktif bermain dan berlari dengan riang direngut begitu saja dari hidup Raya, “Kata dokter, kaki Raya ini kan masih berkembang ya jadi kalau pakai kaki palsu pasti bakal terus-terusan diganti ukurannya sampai katanya baru stop ketika umurnya 20 tahun,” jelas Pak Agus.
Sudah tak terhitung berapa kali Pak Agus sering menangis sendiri meratapi kepergian sang istri dan musibah yang menimpa anak tersayangnya. Beliau kerap merasa tak berdaya untuk memenuhi kebutuhan Raya. Pak Agus berprofesi sebagai pengusaha laundry pakaian yang masih dalam skala kecil.
Penghasilannya sangat tak menentu karena sangat bergantung pada pelanggan yang menggunakan jasanya. Sehingga menurutnya, pendapatannya seringkali hanya cukup untuk kebutuhan makan kedua putrinya dan membuatnya kebingungan cara apalagi yang bisa ia lakukan untuk mengusahakan kebutuhan Raya.
Selain itu, diketahui Raya pun terlahir dengan kondisi kelainan jantung yang belum pernah diperiksakan kembali kondisinya karena tak ada biaya. Pak Agus sangat merasa khawatir dengan trauma yang membuat Raya banyak berdiam diri dan kemungkinan memperburuk kondisi Raya yang masih tak terduga. Pak Agus berharap Raya bisa menjalankan terapi dan juga memberikannya kaki palsu agar bisa melatih Raya untuk berjalan lagi.
Kerabat, sungguh tragis dan tak terbayang masa kecil yang dihadapi oleh Raya. Yuk, bantu merekahkan senyum Raya kembali dengan mewujudkan keinginannya memiliki kaki palsu dengan cara:
Terima kasih,
Ruang Kita Peduli
___
Ikuti update aktivitas program ini melalui :
Instagram & Facebook: @ruangkitapeduli
Website: ruangkitapeduli.org
Belum ada Fundraiser