Puluhan tahun mendengar beragam cemoohan dan suara orang-orang yang menertawakan kondisinya tak pernah membuat Mak Iim terbiasa akan hal itu. Tiap kata yang didengarnya selalu menjadi luka baru dalam hatinya. Terlebih lagi setelah suaminya meninggal dunia, Mak Iim merasa makin tak memiliki orang yang bisa menguatkannya.
Mak Iim tak pernah tahu penyakit apa yang bersarang pada tubuhnya sebab sekalipun tak pernah dibawa berobat. Benjolan-benjolan di tubuhnya terus bermunculan dan membesar ukurannya. Penyakit langkanya ini membuat Mak kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Namun, Mak Iim tak bisa berdiam diri begitu saja. Demi menyambung hidup dengan modal yang seadanya, Mak Iim berjualan air minum di pinggiran jalan.
Selama berjualan, Mak Iim mengalungkan tulisan “Jual Air Mineral,” dengan harapan para pengendara yang terburu-buru bisa melihat tulisannya. Sayangnya, tak bisa dipungkiri orang-orang sering menjauhinya karena beranggapan akan tertular penyakit Mak sehingga membuat hasil jualan Mak hanya laku sedikit bahkan tak jarang tidak terjual sama sekali. Namun, hal ini tak membuatnya menutup diri, Mak tetap berjuang mengusahakan hidupnya.
Kini, yang menjadi penguat Mak Iim untuk menjalani hari adalah kucing kesayangannya. Kerap saat Mak Iim begadang menangisi ujian hidupnya, sang kucing lah yang mampu menenangkan dirinya. Betapa sayangnya beliau kepada kucing tersebut, hingga apa yang beliau makan itupun dibagi dengan kucingnya. Kadang, Mak sengaja membeli ikan asin hanya untuk kucingnya, sedangkan Mak hanya makan dengan nasinya saja.
Kerabat, bertahun-tahun Mak Iim hanya bisa bersabar menanti keajaiban agar beliau tak lagi harus menahan rasa sakit dan juga malu akan penampilannya. Mari beri kesempatan untuk Mak Iim mendapatkan penanganan medis dan juga dukung perjuangannya dalam merawat kucing kesayangannya dengan cara:
Terima kasih,
Ruang Kita Peduli
___
Ikuti update aktivitas program ini melalui :
Instagram, Tiktok, Facebook: @ruangkitapeduli
Website: ruangkitapeduli.org
Belum ada Fundraiser