Bekerja dari pagi sampai nyaris malam, perut kurusnya belum juga diisi makan. Jika terasa lapar, abah kerap ikat perutnya dengan bekas tali sepatu yang tak terpakai sambil memegang perutnya.

Di Sukasari, Kabupaten Sumedang, tepatnya jauh kedalam wilayah perkampungan hidup seorang kakek berusia 79 tahun yang masih giat menjemput rupiah.
Namanya Abah Didi, walau tubuhnya mulai ringkih ia masih memaksakan diri memikul bambu-bambu besar sepanjang 10 meter dari hutan untuk dijadikan tusuk sate yang hendak dijual. Kadang abah merasa tidak kuat, tapi demi bertahan hidup abah rela terus berjualan.

Tidak banyak keuntungan yang Abah raih dari usahanya tersebut, ia hanya memperoleh upah 10 rupiah dari setiap helai tusuk sate yang berhasil ia selesaikan. Dalam sebulan pun Abah hanya mampu membuat 6000 pcs tusuk sate saja, itu artinya dalam sebulan penghasilannya tak lebih dari Rp. 60.000.
Sedihnya, baik saat membawa bambu dari hutan ataupun menghaluskan bambu, tangannya kerap kali terluka karena matanya yang sudah tak awas lagi. Belum lagi Abah pun kerap sesak nafas saat memaksakan tubuhnya bekerja lebih keras.

Kendati demikian, ia tetap semangat bekerja demi menghidupi sang istri yang sudah lama mengalami kesulitan berjalan akibat dislokasi tulang lutut.
Abah dan Mak saat ini tinggal disebuah gubuk bambu reyot yang dinding dan atapnya telah lapuk.
Jika hujan datang, airnya seringkali merembes dan membanjiri bagian rumah. Sedangkan lantainya yang juga terbuat dari kayu nan tipis, sangat riskan roboh ketika diinjak terlalu kuat. Setiap malam, perasaan ketar-ketir selalu menghantui. Mereka takut jika sewaktu-waktu rumahnya roboh dan menimpa keduanya.

Kerabat Peduli, cerita tersebut tak hanya dialami oleh Abah didi saja. Masih banyak lansia pejuang nafkah lain yang dihadapkan dengan kondisi serupa.
Oleh karena itu, Ruang Kita Peduli mengajak kerabat semua untuk andil dalam gerakan #KitaPeduliLansia. Program yang diinisiasi dalam membantu para lansia pejuang nafkah bahagia dihari tua. Program ini tidak hanya menyediakan bantuan pokok harian, tetapi juga modal usaha agar mereka bisa bangkit dan memperbaiki kehidupan keluarganya. Teman-teman bisa bantu mereka dengan cara:

Salam Hangat
Ruang Kita Peduli
Instagram, Facebook, Tiktok: @ruangkitapeduli
website: ruangkitapeduli.org