ImageDampingi Perjuangan Difabel Penjual Gula ...
Image

Dampingi Perjuangan Difabel Penjual Gula

Image
Kab. Bandung Barat, Jawa Barat
Rp 16.975.051 terkumpul dari Rp 36.500.000
361 Donasi 2 hari lagi

Penggalang Dana

Image

Sejak sang ayah alami patah tulang kaki akibat jatuh dari pohon, Herman (18 th) jadi satu-satunya tumpuan keluarga. Meski lahir tanpa kedua kaki yang utuh, ia lanjut berjuang mencari nafkah dengan berjualan gula merah.

Tinggal di daerah pegunungan, membuat perjuangan Herman tak semanis gula merah yang didagangkannya. Ia harus turun gunung untuk bisa berjualan ke daerah pemukiman.

Sehari-hari jalanan terjal penuh bebatuan dengan jarak tempuh selama 2 jam perjalanan ia lalui. Dengan kondisi tubuh yang tak sempurna, ia melewati jalanan tersebut hanya beralaskan sandal di tangan yang sering membuatnya kerap menahan sakit akibat lecet-lecet hingga berdarah.

Selama berjualan keliling, Herman kerap kesulitan untuk menjual gula merahnya pasalnya warga lebih sering membeli gula merah diwarung langganan atau bahkan di pasar. Herman pun tak bisa menyuplai gula merahnya ke warung-warung terdekat karena mereka sudah memiliki pemasok masing-masing.

Padahal dari sebungkus gula merah yang ia jual seharga Rp. 8.000, keuntungan yang didapatkannya hanya sebesar Rp. 3.000 saja. Belum lagi dipotong setoran pada pemasok nira gula yang diproduksinya.

Ketika petang tiba dan tak ada gula merah yang terjual satu pun, Herman harus bergegas pulang ke rumah karena di perjalanan pulang tak ada lampu jalanan yang meneranginya.

Setelah perjalanan panjang dan lelahnya berjualan keliling, ia sering merasa mengecewakan keluarga karena harus mengabarkan kalau ia pulang dengan tangan kosong dan membuat keluarganya hanya bisa minum air gula dari sisa produksinya saja.

Sudah 2 tahun kesengsaraan ini menjadi aktivitas yang dijalani Herman. Dengan kondisi fisiknya yang terbatas, sulit bagi Herman untuk mendapatkan pekerjaan yang dapat menjamin kebutuhan harian keluarganya. Hari demi hari dilewati dengan banyaknya ketidakpastian, namun bagaimanapun Herman tetap berjualan dan memproduksi gula merah setiap harinya tanpa libur, mengusahakan agar tanggung jawabnya dalam memenuhi kebutuhan pangan keluarganya dapat terpenuhi.

Kerabat, meski dihadapkan dalam keterbatasan dan lika-liku yang dihadapinya, semangat juang Herman tak pernah padam. Di bulan Ramadhan ini dapat menjadi kesempatanmu untuk memudahkan perjuangan Herman. Lewat donasimu, mari bantu berdayakan Herman dengan cara:

Terima Kasih,

Ruang Kita Peduli

___

Ikuti update aktivitas program ini melalui:

Instagram & Facebook: @ruangkitapeduli

website: ruangkitapeduli.org

Baca selengkapnya ▾

  • March, 12 2025

    Campaign is published

Kerabat Peduli5 hari yang lalu
Berdonasi sebesar Rp 100.333
Hamba allah8 hari yang lalu
Berdonasi sebesar Rp 20.473
Kerabat Peduli8 hari yang lalu
Berdonasi sebesar Rp 20.811
Depi8 hari yang lalu
Berdonasi sebesar Rp 20.000
Karina8 hari yang lalu
Berdonasi sebesar Rp 20.051

Fundraiser

Belum ada Fundraiser

Mari jadi Fundraiser dan berikan manfaat bagi program ini.

Doa-doa orang baik (136)

Kerabat Peduli8 hari yang lalu
Semoga Allah senantiasa membersamaimu dan keluargamu dalam setiap ujian dan cobaan hidup nak.
Image
Aaminn-kan doa ini
+1
Karina8 hari yang lalu
Semoga adik dan klrga sehat2 dan dilancarkan rejekinya.
Image
Aaminn-kan doa ini
+1
Lasmini8 hari yang lalu
Semoga mas dan keluarganya sehat selalu dan di lancarkan Rejekinya
Image
Aaminn-kan doa ini
+1
Lina kurnia8 hari yang lalu
Sehat sehat trs ya a🥰
Image
Aaminn-kan doa ini
+1
Ema Hidayat9 hari yang lalu
Semoga segera menjadi orang sukses.bahagia dunia akhirat
Image
Aaminn-kan doa ini
+1
Bagikan melalui:
✕ Close