Tinggal di daerah pegunungan, membuat perjuangan Herman tak semanis gula merah yang didagangkannya. Ia harus turun gunung untuk bisa berjualan ke daerah pemukiman.
Sehari-hari jalanan terjal penuh bebatuan dengan jarak tempuh selama 2 jam perjalanan ia lalui. Dengan kondisi tubuh yang tak sempurna, ia melewati jalanan tersebut hanya beralaskan sandal di tangan yang sering membuatnya kerap menahan sakit akibat lecet-lecet hingga berdarah.
Selama berjualan keliling, Herman kerap kesulitan untuk menjual gula merahnya pasalnya warga lebih sering membeli gula merah diwarung langganan atau bahkan di pasar. Herman pun tak bisa menyuplai gula merahnya ke warung-warung terdekat karena mereka sudah memiliki pemasok masing-masing.
Padahal dari sebungkus gula merah yang ia jual seharga Rp. 8.000, keuntungan yang didapatkannya hanya sebesar Rp. 3.000 saja. Belum lagi dipotong setoran pada pemasok nira gula yang diproduksinya.
Ketika petang tiba dan tak ada gula merah yang terjual satu pun, Herman harus bergegas pulang ke rumah karena di perjalanan pulang tak ada lampu jalanan yang meneranginya.
Setelah perjalanan panjang dan lelahnya berjualan keliling, ia sering merasa mengecewakan keluarga karena harus mengabarkan kalau ia pulang dengan tangan kosong dan membuat keluarganya hanya bisa minum air gula dari sisa produksinya saja.
Sudah 2 tahun kesengsaraan ini menjadi aktivitas yang dijalani Herman. Dengan kondisi fisiknya yang terbatas, sulit bagi Herman untuk mendapatkan pekerjaan yang dapat menjamin kebutuhan harian keluarganya. Hari demi hari dilewati dengan banyaknya ketidakpastian, namun bagaimanapun Herman tetap berjualan dan memproduksi gula merah setiap harinya tanpa libur, mengusahakan agar tanggung jawabnya dalam memenuhi kebutuhan pangan keluarganya dapat terpenuhi.
Kerabat, meski dihadapkan dalam keterbatasan dan lika-liku yang dihadapinya, semangat juang Herman tak pernah padam. Di bulan Ramadhan ini dapat menjadi kesempatanmu untuk memudahkan perjuangan Herman. Lewat donasimu, mari bantu berdayakan Herman dengan cara:
Terima Kasih,
Ruang Kita Peduli
___
Ikuti update aktivitas program ini melalui:
Instagram & Facebook: @ruangkitapeduli
website: ruangkitapeduli.org
Belum ada Fundraiser