Berniat segera pulang untuk mengejar waktu shalat maghrib, tak disangka-sangka Abah Empud (58 th) alami kejadian tertabrak mobil yang membuatnya tak sadarkan diri sampai tiga bulan lamanya.
“Keluarga sudah sampai gak mengharapkan kalau saya akan selamat,” ucap Abah Empud
Setelah melewati peristiwa yang menyeramkan tersebut, Abah Empud tak lama sudah kembali berjualan dengan bayang-bayang rasa trauma.
Langkahnya masih tertatih-tatih, namun Abah mesti bekerja keras demi menghidupi keluarga kecilnya. Baginya, tiga bulan koma yang membuatnya tak menafkahi keluarga sungguh tak termaafkan. Memenuhi kebutuhan rumah tangga dan menyekolahkan kedua anaknya menjadi pendorong Abah Empud terus berjualan meskipun dengan kondisi tubuh yang sudah renta.
Berkilo-kilo perjalanan Abah tempuh dengan sepeda tuanya yang ia gunakan untuk menyangga langkah abah yang sudah sempoyongan sembari membawa jualannya.
Kadang tak terhindari olehnya ketika hujan turun, Beliau sempat jatuh terpeleset dan membuat dagangannya kotor berserakan di jalanan. Terpaksa Abah harus pulang dengan tangan hampa. Tubuhnya kesakitan, kedinginan serta kelaparan tak bisa membeli beras untuk makan sekeluarga.
Orang baik, begitu berat perjuangan yang Abah Empud lalui di tengah kondisi fisiknya yang terus menurun. Mari bersama-sama kita mudahkan perjuangan abah dengan mewujudkan harapannya dengan cara:
Terima kasih,
Ruang Kita Peduli
___
Ikuti update aktivitas program ini melalui :
Instagram, Tiktok, Facebook: @ruangkitapeduli
Website: ruangkitapeduli.org
Belum ada Fundraiser