Setiap harinya, Abah Aman harus berjalan jauh menyusuri satu kampung ke kampung lainnya demi menjual kerupuk kulit yang ia pikul.
Kerupuk kulitnya dijual seharga Rp. 5.000 yang nantinya setengah pendapatannya harus disetor kepada pemasok. Namun sayangnya, Penghasilan jualan kerupuk amatlah kecil membuatnya dan sang istri hanya bisa makan seadanya, bahkan sering kali hanya dengan olahan daun singkong.
Abah dan Mak saat ini tinggal di rumah yang berlapis tripleks dan terpal. Kala hujan tiba, air hujan bisa dengan mudah membasahi area rumah yang terbuka lebar. Ketika melangkah di dalamnya, lantainya terdiri dari kayu-kayu yang berdenyit tiap dilangkahi membuat mereka perlu berhati-hati.
Mereka pun tak memiliki kesempatan untuk menghangatkan diri dengan makanan atau minuman hangat karena area dapur berada di luar dan pastinya sudah basah kuyup tak bisa terpakai.
Di dalam hatinya yang terdalam, Abah Aman ingin sekali bisa memiliki domba ternak sendiri agar ia tak perlu lagi memaksakan tubuh ringkihnya berjualan jauh dengan keuntungan yang tak menentu. Ia berharap lewat usahanya tersebut dapat meningkatkan kesejahteraannya di masa tua.
Orang baik, dapat mewujudkan kebahagiaan tersebut dengan cara:
Terima Kasih,
Ruang Kita Peduli
___
Ikuti update aktivitas program ini melalui:
Instagram & Facebook: @ruangkitapeduli
Website: ruangkitapeduli.org
Belum ada Fundraiser