Di usia senjanya, hasil jerih payah seharian mengais nafkah justru dipalak orang di jalan, dimaki di depan keramaian dan yang lebih menyakitkan, tak ada satu pun yang peduli.
Setiap hari Abah Sulaiman berjalan membawa perkakas payung, menawarkan jasa servis payung yang kini sudah langka. Orang-orang lebih memilih membeli payung baru ketimbang memperbaiki, membuat pendapatan Abah makin menipis. Dari upah seadanya itu, Abah berusaha keras menyambung hidup keluarganya.
Namun, upah kecil yang ia kumpulkan dengan susah payah, seketika hilang dirampas orang. Usianya yang sudah lansia, tubuh yang terbata, tak kuasa melawan. Bayangkan, Abah harus kembali berjuang dari nol hanya demi bisa mengganti uang itu untuk keluarganya.
Karena kehilangan, Abah bahkan rela tidur di masjid beralaskan kardus. Malam demi malam ia lewati dalam dingin, demi bisa mengganti uang yang hilang sedikit demi sedikit agar keluarganya tetap bisa makan. Betapa berat beban yang harus ia pikul seorang diri di masa tua yang seharusnya penuh ketenangan.
Hari ini, kita bisa hadir sebagai pelindung untuk Abah. Mari ringankan langkahnya, agar ia tak lagi harus menanggung derita sendirian. Bantuan sederhana dari kita bisa menjadi kekuatan besar bagi Abah untuk terus bertahan.
Belum ada Fundraiser
Menanti doa-doa orang baik