“Harapan saya pengen ngebahagiain anak-anak, cuma susah soalnya saya orang serba gak punya. Anak nangis minta jajan juga saya gak bisa ngapa-ngapain,” lirih Bu Ai.
Sudah menjadi satu hal yang pasti bahwa orang tua selalu mengusahakan yang terbaik untuk kebahagiaan anak-anaknya, namun kadang kala kenyataan dapat dengan mudah meruntuhkan impian-impian yang telah kita rangkai. Salah satunya seperti impian Bu Ai (40 Tahun) yang kian tergerus dari jangkauannya.
Sejak kecil, penyakit kanker ganas merenggut hidung dan bagian atas rongga mulutnya. Penyakit ini meninggalkan lubang di wajah Bu Ai yang hingga kini menyebabkan orang-orang merasa takut dan jijik padanya, bahkan membuatnya sering kesulitan mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang layak untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Ibu Ai harus berjuang sendirian menafkahi ketiga anak kesayangannya sebab sang suami telah lama meninggal dunia. Dengan semangat yang dimilikinya, Beliau berjualan keripik singkong milik orang lain. Setiap satu bungkus keripik singkong yang terjual, Ibu Ai mendapatkan untung hanya Rp. 500 saja. Keuntungan ini semakin sulit didapatkannya karena banyak orang-orang yang menghindar ketika melihat kondisi wajahnya.
Meski demikian, Ibu Ai tetap berkeliling berjualan keripik singkong sembari hadapi teriknya matahari, polusi udara yang terus terhirup dan rasa lapar yang hanya ditahan oleh air minum saja. Penghasilan yang didapatkan Bu Ai sering didahulukan untuk mencicil kebutuhan pendidikan anak-anaknya yang masih bersekolah di tingkat sekolah dasar.
Karena Bu Ai mendahulukan pendidikan anak, urusan makan sekeluarga Ia gantungkan lewat sisa-sisa panen singkong dari beberapa kebun milik orang lain yang berbaik hati memberi padanya. Sepiring singkong rebus kerap jadi santapan sehari-hari. Ketika anak-anaknya merengek ingin makan makanan yang lebih mengenyangkan seperti nasi beserta lauk bergizi, Beliau hanya bisa bersedih mengajarkan anak-anaknya untuk bersabar menahan rasa lapar.
Orang baik, mimpi sederhana Bu Ai untuk memenuhi kebutuhan keluarganya terus terkekang dengan segala keterbatasannya yang terus berlanjut. Mari bersama-sama kita ringankan beban Bu Ai dengan memberikan kesempatan baru pada Bu Ai untuk memiliki usaha mandiri yang dapat menunjang kebutuhannya sehari-hari. Donasi terbaikmu akan memunculkan kembali senyum dan tawa di keluarga kecil ini.
Salam Hangat,
Ruang Kita Peduli
Instagram, Facebook, Tiktok: @ruangkitapeduli
website: ruangkitapeduli.org
Belum ada Fundraiser