Bocah berusia 12 tahun ini kini hanya bisa terbaring lemah di kasur, tidak bisa berjalan, bicara, atau bahkan makan sendiri. Lima tahun sudah, sejak meningitis menyerang, hidupnya berubah total.
Setiap hari, ayahnya, Pak Iman, seorang tukang kayu dengan penghasilan pas-pasan merawat Razka seorang diri setelah bercerai dengan istrinya.
Dengan penuh kesabaran, ia mengelap tubuh putranya, memberi makan lewat selang infus, mengganti popok, lalu mengusap kepala Razka dengan kasih sayang. “Apa aja saya kerjain demi Razka,” ungkapnya. Meski tangannya lelah mengukir kayu pesanan tetangga, hatinya tetap kokoh mendampingi anaknya.
Namun, tanpa pengobatan yang lebih lanjut, kondisi Razka bisa semakin memburuk. Ia berisiko mengalami komplikasi serius karena hanya bergantung pada selang makan, obat-obatan, dan perawatan seadanya di rumah.
Biaya kebutuhan sehari-hari saja sudah membuat Pak Iman kewalahan, apalagi harus memikirkan terapi atau pengobatan untuk putranya.
Sudah bertahun-tahun Razka hanya menatap kosong dari kasur, sementara Pak Iman berusaha sekuat tenaga menafkahi kebutuhan anaknya. Dengan peralatan tukang seadanya, ia mengandalkan pesanan kecil dari tetangga untuk membeli obat, popok, dan selang makan bagi Razka. Sering kali, uang yang didapat bahkan tak cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Kerabat, mari kita bareng-bareng meringankan beban Pak Iman. Dengan bantuanmu, Razka bisa mendapatkan perawatan medis yang lebih baik, dan Pak Iman bisa tetap kuat menjalani hari-harinya.
Belum ada Fundraiser
Menanti doa-doa orang baik