
Diusia senja Abah Umar (77th) yang semestinya beristirahat, justru dihabiskan untuk mengganti rugi hasil jualan yang raib diambil orang.

Kejadian itu bermula saat Abah menerima ajakan makan dari orang tak dikenal. Niatnya sederhana, mengganjal perut yang kosong sejak pagi. Tapi naas, rasa kenyang sesaat itu berganti kehilangan besar.
Uang hasil jualan keripiknya raib, sebesar 200 ribu rupiah, hilang tak bersisa. Padahal uang itu harus ia setor ke pemilik keripik setelah dikumpul beberapa hari ini. Kini, Abah tak hanya menanggung lelah, tapi juga rasa bersalah dan takut tak bisa menyetor hasil jualan lagi.

Hari-harinya tak lebih ringan, Abah hidup sendirian di kontrakan tua. Saat hujan turunpun, ia tetap memaksakan diri berjualan agar bisa makan. Kadang ia hanya meneguk air putih demi mengganjal lapar. Yang paling ia khawatirkan adalah pingsan di jalan lagi karena belum makan, seperti kejadian minggu lalu. Kondisinya makin lemah, tapi kebutuhan perut tak pernah menunggu.

Kerabat, di usia 77 tahun Abah Umar hanya ingin sedikit kelegaan, tak perlu lagi menahan lapar, tak perlu lagi takut kehilangan hasil jualan.
Harapan kecilnya adalah memiliki modal usaha sendiri, agar tak perlu menyetorkan keripik orang lain dan bisa berdagang dengan tenang untuk sehari-harinya. Yuk sama-sama bantu Abah Umar dengan cara:

![]()
Belum ada Fundraiser