
Di zaman semua serba modern, transfer QR, e-wallet, dan cashless payment ada di mana-mana, Abah Mamat justru ngalamin hal yang bikin kaget. Pelanggan bayar jasanya bukan pakai uang, tapi pakai… beras. Kedengeran absurd, tapi inilah realita yang Abah jalani setiap hari.


Abah Mamat tukang sol sepatu keliling. Kerjaannya sederhana, memperbaiki sepatu orang biar bisa dipakai lagi. Sayangnya, makin ke sini pelanggan makin sepi. Banyak orang lebih milih beli sepatu baru daripada repot-repot nge-sol. Sekalinya ada yang nyolek jasanya, kadang hasilnya bikin nyesek, dibayar dengan beras.
Tapi buat Abah, beras itu justru lebih berarti. Karena di rumah, ada dua anak berkebutuhan khusus yang harus ia nafkahi setiap hari. Jadi meski cuma sekedar beras, itu tetap ia bawa pulang dengan wajah lega karena bisa dimasak, bisa jadi tenaga, bisa bikin anak-anaknya tetap makan.

Tapi kenyataannya ga sesederhana itu. Kedua anak Abah sering kali menolak makan, bukan karena ga lapar, tapi kecewa ga ada sayur dan tambahan lauk lainnya. Nasi putih dari beras bayaran pelanggan itu malah dilempar ke arah Abah. Buat orang lain, mungkin cuma sepiring nasi biasa. Tapi buat Abah Mamat, itu jadi tamparan paling pedih karena ia gagal kasih apa yang sebenarnya anak-anaknya pengen.
Yuk kita bareng-bareng bisa jadi pelanggan terbaik buat Abah Mamat. Ga perlu bayar dengan beras, cukup sedikit rezeki yang kita sisihin bisa jadi harapan baru buat beliau.

![]()
Belum ada Fundraiser