Di usia senja, Abah Dabin (60 tahun) bertahan hidup seorang diri tanpa sanak keluarga yang menemani. Tinggal di gubuk reyot tanpa listrik, Abah Dabin penuhi kebutuhannya dengan berjualan singkong keliling. Meski tubuh Abah bungkuk dan terdapat benjolan di punggungnya, Beliau tetap berusaha memikul 2 buah keranjang berisi singkong yang dihargai Rp. 5.000.
Di kesehariannya, jualan Abah Dabin belum tentu selalu laku. Setiap berangkat keliling jualan singkong, Abah terbiasa tak makan dulu sebab dirinya sangat menghemat beras yang ia miliki. Abah biasa makan setelah pulang berkeliling, itu pun hanya sekali saja makan nasi yang dicampurkan garam.
Pernah satu waktu, selama 5 hari dagangan Abah tak kunjung laku sedangkan hasil panen singkong titipan orang terus bertambah. Abah paksakan tubuh ringkihnya untuk pikul sampai 50 kg singkong, berharap ada yang memborong agar Abah pun bisa beli beras lagi. Namun, sayangnya pikulan Abah patah karena singkong yang dibawanya terlalu berat dan membuat Abah terjatuh hingga singkongnya berserakan di pinggir jalan.
“Pas Abah lagi keliling pikulan jualannya patah, singkong jatuh semua berserakan. padahal baru laku satu bungkus,” jelas Abah Dabin.
Hari itu, dengan tubuh gemetar dan rasa pegal di sekujur tubuhnya, Abah pulang ke gubuknya yang sepi. Sang istri telah lama meninggalkan Abah tanpa kabar, sedangkan anak semata wayangnya tinggal jauh, Abah sendiri tak tahu menahu dimana keberadaannya. Di sela waktu berjualan, Abah sering teringat dan ingin bertemu kembali dengan keluarganya. Namun, keterbatasan biaya membuat Abah Dabin terus mengurungkan keinginannya tersebut.
“Padahal Abah pengen banget ketemu mereka. Jangankan kabar, alamatnya pun Abah gak tahu. Abah mau cari juga gak punya biaya,” ungkap Abah Dabin
Dalam kesendiriannya, Abah merenungi nasib. Ia pun makan nasi yang hanya tinggal seporsi sembari membayangkan bagaimana hari esok akan berlalu dengan tenaganya yang tinggal sedikit lagi. Namun, apapun yang dihadapi, Abah tak lekas menyerah. Ia selalu menguatkan diri agar tetap bertahan sesulit apapun kehidupan yang dijalani.
Orang baik, mari bantu ringankan beban dari pundak Abah Dabin dengan penuhi kebutuhan pangan Abah. Mari berikan Abah Dabin harapan bahwa ia pun berhak menjalani kehidupan yang lebih layak. #KerabatPeduli mari berikan donasi terbaikmu dengan cara:
Salam Hangat,
Ruang Kita Peduli
Instagram, Facebook, Tiktok: @ruangkitapeduli
website: ruangkitapeduli.org
Belum ada Fundraiser